Aston Villa Hampir Mendapatkan Kiper Baru. Aston Villa kini tengah menghadapi momen krusial di jendela transfer musim panas ini, menyusul kembalinya Emiliano “Emi” Martínez ke dalam latihan tim utama. Penjaga gawang asal Argentina tersebut sebelumnya sempat menjadi sorotan publik karena emosinya yang terekspresikan usai laga terakhir pada musim lalu, yang kemudian telah memicu spekulasi kepergiannya dari Villa Park dan menimbulkan urgensi bagi klub untuk segera mencari pengganti seandainya ia benar-benar pergi. BERITA LAINNYA
Laporan menyebutkan bahwa Villa telah mengintensifkan pemantauan terhadap beberapa calon pengganti, termasuk sejumlah nama dari kancah Eropa yang tengah memasuki pilihan penting dalam karier mereka. Salah satu nama yang paling menonjol adalah Lucas Chevalier, kiper muda asal Lille, yang menurut sumber dianggap potensial dan masuk dalam daftar prioritas yang disiapkan manajer Unai Emery. Tak hanya Chevalier saja, Villa juga dikaitkan dengan Espanyol dan nama João Garcia.
Sebagai salah satu kiper terbaik La Liga musim lalu dan aktif menyelamatkan Espanyol dari ancaman degradasi, Garcia menjadi pilihan bagi klub yang ingin membangun masa depan jangka panjang di bawah mistar gawang. Kontraknya masih panjang sampai 2028 dengan klausul rilis sekitar €25 juta, membuatnya masuk radar beberapa klub top lain seperti Newcastle, Real Madrid, dan Barcelona.
Namun, persaingan untuk mendapatkan tanda tangan Garcia diperkirakan ketat. Villa pun juga melirik alternatif lain yang lebih terjangkau, antara lain Marcin Bulka dari Nice. Bulka tampil solid sepanjang musim lalu, mencatat delapan clean sheet dari 34 penampilan, dan diprediksi tersedia di kisaran €12–15 juta. Ini memberi opsi strategis, yaitu membeli potensial jangka panjang seperti Chevalier atau Garcia, atau memanfaatkan situasi untuk investasi jangka untuk sosok seperti Bulka.
Kini, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Villa telah bergerak cepat dan hampir mencapai kesepakatan. Menurut laporan pada awal Juli, mereka dikabarkan “mendekati tahap akhir” dalam negosiasi untuk mendatangkan Marco Bizot, kiper berpengalaman asal klub Brest. Bizot, usia 34 tahun, tampil reguler di kompetisi Eropa bersama Brest dan kontraknya habis dalam satu tahun lagi.
Kedatangan pemain berpengalaman semacam Bizot dinilai cocok untuk memberikan stabilitas secara langsung tanpa menunggu masa adaptasi yang lama. Meski demikian, kembalinya Emi Martínez ke sesi latihan menunjukkan skenario alternatif bahwa sang penjaga gawang utama bisa tetap berada di Villa. Belum ada tawaran resmi yang diterima oleh klub, dan baik manajer Emery maupun Martínez sendiri belum memberikan konfirmasi publik mengenai masa depan sang kiper.
Galatasaray dari Turki baru‑baru ini disebut juga menaruh minat, tapi Villa masih enggan melepas kiper bintang mereka. Situasi ini menciptakan dinamika unik, di satu sisi, Villa harus waspada terhadap kemungkinan kehilangan Martínez, sekaligus mempersiapkan suksesi di bawah mistar. Di sisi lain, kemenangan dalam mempertahankan Martínez akan memberikan fleksibilitas ekstra, demi menghindari kerentanan berlebihan jika sang No.1 cedera atau performanya menurun.
Semua pilihan tersebut tergantung pada apakah Martínez akan benar-benar angkat koper atau bahlan lebih memilih untuk mempertahankan posisinya musim depan. Jika ada tawaran yang sesuai, terutama dari klub besar seperti Manchester United atau Atletico Madrid dan Villa akan menggunakan dana hasil penjualan untuk memperkuat dan memenuhi regulasi Financial Fair Play.
Dalam hal ini, sosok seperti Chevalier atau Garcia bisa menjadi proyek masa depan yang sangat menjanjikan, sementara opsi lebih ekonomis seperti Bulka atau player berpengalaman seperti Bizot bisa menjadi solusi cepat. Sampai batas akhir jendela transfer ini, setiap perkembangan dari latihan, pengejaran tanda tangan, dan pergerakan pasar harus diawasi dengan sangat cermat.
Kesimpulan: Aston Villa Hampir Mendapatkan Kiper Baru
Apakah Villa akan membawa masuk kiper baru dan melepas Martínez, atau tetap mempertahankan pemain nomor satu mereka? Keputusan itu akan sangat mempengaruhi keseimbangan tim di musim mendatang, yaitu apakah fokus pada stabilitas langsung atau investasi jangka panjang.