Ismael Bennacer Akan Batal Pindah ke Tim Turki Ini. Kabar transfer kembali menghebohkan dunia sepak bola, kali ini melibatkan gelandang AC Milan, Ismael Bennacer, yang dikabarkan membatalkan rencana kepindahannya ke klub Turki, Trabzonspor. Rumor tentang minat Trabzonspor terhadap Bennacer sempat mencuat di bursa transfer musim panas 2025, tetapi keputusan sang pemain untuk menolak tawaran tersebut membuat banyak pihak bertanya-tanya. Sebagai salah satu gelandang kunci Rossoneri, apa yang membuat Bennacer memilih bertahan, dan bagaimana masa depannya di AC Milan? Artikel ini akan mengulas profil Bennacer, alasan di balik batalnya transfer ke Turki, dan peluangnya untuk tetap bersinar bersama Milan. BERITA BASKET
Siapa Itu Ismael Bennacer
Ismael Bennacer, lahir pada 1 Desember 1997 di Arles, Prancis, adalah gelandang tengah berdarah Aljazair yang dikenal karena visi permainan dan kemampuan bertahannya yang luar biasa. Memulai kariernya di akademi Arsenal, Bennacer tidak mendapatkan banyak kesempatan di tim utama dan akhirnya pindah ke Empoli pada 2017. Di sana, ia menunjukkan bakatnya sebelum bergabung dengan AC Milan pada 2019 dengan nilai transfer sekitar €16 juta. Di Milan, Bennacer menjadi pilar penting di lini tengah, membantu klub memenangkan gelar Serie A 2021/2022.
Dengan lebih dari 150 penampilan untuk Milan hingga 2025, Bennacer dikenal karena akurasi umpannya (88% di Serie A musim 2023/2024) dan kemampuan memenangkan duel (rata-rata 2,5 tekel per laga). Ia juga menjadi kapten timnas Aljazair, dengan lebih dari 50 caps dan peran kunci di Piala Afrika 2019, di mana Aljazair keluar sebagai juara. Meski sempat dihantam cedera lutut pada 2023, Bennacer kembali menunjukkan performa impresif, menjadikannya salah satu gelandang terbaik di Serie A dan incaran klub-klub besar Eropa.
Apa Yang Membuatnya Kemungkinan Batal Masuk ke Tim Turki Ini: Ismael Bennacer Akan Batal Pindah ke Tim Turki Ini
Rumor ketertarikan Trabzonspor terhadap Bennacer muncul pada awal September 2025, ketika klub Turki tersebut dilaporkan menawarkan kontrak menggiurkan untuk menggoda sang gelandang. Namun, Bennacer dengan tegas menolak semua tawaran dari Trabzonspor, sebuah keputusan yang mengejutkan mengingat klub ini sedang berusaha membangun skuat kompetitif untuk bersaing di Liga Super Turki dan Eropa. Ada beberapa alasan utama di balik keputusan Bennacer untuk batal pindah.
Pertama, Bennacer merasa kariernya masih berada di level tertinggi Eropa. Liga Super Turki, meski kompetitif, tidak memiliki daya tarik yang sama dengan liga top seperti Serie A, Premier League, atau La Liga. Di usia 27 tahun, Bennacer masih ingin bersaing di kompetisi elit dan memenangkan trofi besar, sesuatu yang lebih sulit dicapai di Trabzonspor. Kedua, ia memiliki kontrak dengan AC Milan hingga 2027, dan posisinya sebagai starter di lini tengah membuatnya merasa nyaman di San Siro.
Ketiga, ambisi pribadi Bennacer untuk kembali ke Liga Champions bersama Milan juga menjadi faktor. Setelah musim 2024/2025 yang kurang memuaskan bagi Milan di kompetisi Eropa, Bennacer diyakini ingin memimpin timnya kembali ke papan atas. Terakhir, faktor finansial tampaknya bukan prioritas utama. Meski Trabzonspor menawarkan gaji tinggi, Bennacer lebih memilih proyek olahraga yang jelas dan peluang untuk terus berkembang di bawah pelatih Milan saat ini. Keputusannya ini juga mendapat dukungan dari fans Rossoneri, yang melihatnya sebagai simbol loyalitas.
Apakah Kemungkinan Besar Pemain Ismael Bennacer Ini Akan Masuk ke Tim AC Milan
Meski Bennacer menolak Trabzonspor, pertanyaan tentang masa depannya di AC Milan tetap relevan, terutama karena minat dari klub lain seperti Arsenal, Liverpool, dan bahkan Paris Saint-Germain. Namun, peluang Bennacer untuk tetap bertahan di Milan cukup besar. Pertama, ia adalah bagian integral dari skema taktis Milan, di mana ia berperan sebagai gelandang jangkar yang mengatur tempo dan membantu transisi dari bertahan ke menyerang. Pelatih Milan saat ini sangat mengandalkannya, dan Bennacer sering disebut sebagai “otak” di lini tengah.
Kedua, Milan sedang dalam fase membangun kembali skuat untuk bersaing di Serie A dan Eropa. Kehadiran Bennacer, dengan pengalaman dan kepemimpinannya, dianggap krusial untuk proyek ini. Kontraknya yang masih berjalan hingga 2027 juga memberikan Milan posisi kuat dalam negosiasi, dengan valuasi transfer diperkirakan mencapai €40-50 juta jika ada klub yang ingin membelinya. Namun, jika Milan gagal meraih trofi atau kembali ke Liga Champions dalam dua musim ke depan, Bennacer mungkin mempertimbangkan opsi lain, terutama dari klub Premier League yang menawarkan gaji lebih besar dan peluang bersaing di level tertinggi. Untuk saat ini, komitmennya untuk tetap di San Siro tampak solid, terutama setelah penolakan terhadap Trabzonspor.
Kesimpulan: Ismael Bennacer Akan Batal Pindah ke Tim Turki Ini
Keputusan Ismael Bennacer untuk membatalkan rencana kepindahan ke Trabzonspor menegaskan ambisinya untuk terus berkarier di level tertinggi Eropa. Sebagai gelandang kunci AC Milan dan timnas Aljazair, Bennacer memilih fokus pada proyek jangka panjang Rossoneri ketimbang tergoda tawaran finansial dari Liga Turki. Penolakannya terhadap Trabzonspor menunjukkan prioritasnya pada prestasi olahraga dan loyalitas kepada Milan, di mana ia masih menjadi pilar utama. Dengan kontrak yang masih panjang dan performa yang konsisten, peluang Bennacer untuk tetap bersinar di San Siro sangat besar, meski minat dari klub lain tetap menjadi ancaman. Bagi fans Milan, keputusan ini adalah kabar gembira, dan Bennacer diharapkan terus memimpin lini tengah Rossoneri menuju kejayaan di masa depan.