Mengapa Osasuna Bisa Dilibas Oleh Barcelona?. Barcelona berhasil menggilas Osasuna dengan skor 2-0 pada laga La Liga di Camp Nou, 13 Desember 2025. Dua gol Raphinha di babak kedua cukup untuk membawa tuan rumah memperlebar jarak menjadi tujuh poin di puncak klasemen. Meski Osasuna bertahan mati-matian, dominasi Barcelona akhirnya membuahkan hasil, melanjutkan rentetan tujuh kemenangan beruntun di liga. TIPS MASAK
Dominasi Penguasaan Bola yang Menekan: Mengapa Osasuna Bisa Dilibas Oleh Barcelona?
Barcelona mengontrol permainan sejak menit pertama dengan penguasaan bola mencapai 80 persen lebih. Mereka melepaskan 24 tembakan berbanding hanya tiga dari Osasuna, menghasilkan expected goals 2,61 lawan 0,37. Tekanan konstan ini membuat barisan belakang Osasuna kelelahan, terutama di babak kedua.
Osasuna bermain dengan formasi defensif rapat, sering kali lima bek, yang menyulitkan penetrasi. Namun, kesabaran Barcelona dalam mengalirkan bola lewat sayap dan umpan pendek akhirnya membuka celah. Lamine Yamal dan Alejandro Balde sering merepotkan sisi pertahanan lawan, sementara Pedri mengatur tempo dari tengah. Dominasi ini bukan sekadar statistik, tapi benar-benar membuat Osasuna terkurung dan minim ancaman balik.
Kilatan Brilian Pemain Kunci: Mengapa Osasuna Bisa Dilibas Oleh Barcelona?
Raphinha menjadi penentu dengan brace-nya. Gol pertama di menit 70 lahir dari tembakan keras setelah umpan Pedri, sementara gol kedua di menit 86 memanfaatkan bola muntah dari umpan silang Jules Koundé. Ketenangan kapten ini di momen krusial membuktikan kelasnya.
Pedri juga vital dengan assist dan lari membawa bola yang membuka ruang. Marcus Rashford dan Ferran Torres aktif menciptakan peluang, meski satu gol Torres dianulir karena offside tipis di babak pertama. Joan García di gawang jarang diuji, tapi tetap sigap. Kontribusi individu ini saling mendukung, membuat serangan Barcelona tak terbendung saat celah muncul.
Kelemahan Osasuna yang Dieksploitasi
Osasuna punya pertahanan tangguh dengan kiper Sergio Herrera melakukan beberapa penyelamatan gemilang, termasuk menepis tendangan bebas Rashford dan usaha Lamine Yamal. Duet bek seperti Alejandro Catena dan Flavien Boyomo solid, sementara Abel Bretones sering menahan Yamal.
Namun, setelah kebobolan pertama, Osasuna kehilangan organisasi saat mencoba menyerang balik. Peluang emas Víctor Muñoz di awal babak kedua yang melenceng menjadi simbol kurangnya ketajaman mereka. Minimnya ancaman di depan, ditambah kelelahan akibat tekanan terus-menerus, membuat mereka rentan di akhir laga dan gagal menyamakan skor.
Kesimpulan
Osasuna akhirnya dilibas Barcelona karena perbedaan kualitas yang jelas dalam penguasaan bola, ketajaman individu, dan kemampuan mengeksploitasi kelemahan lawan. Meski perlawanan Osasuna patut dihargai, ketekunan tuan rumah membayar lunas dengan kemenangan yang memperkuat posisi mereka di puncak. Laga ini menunjukkan mengapa Barcelona difavoritkan juara, sambil meninggalkan Osasuna harus segera bangkit untuk keluar dari zona bawah klasemen.