Pelatih Arema Dukung Keputusan Erick Thohir Keluarkan STY

pelatih-arema-dukung-keputusan-erick-thohir-keluarkan-sty

Pelatih Arema Dukung Keputusan Erick Thohir Keluarkan STY. Dukungan hangat datang dari pelatih Arema FC, Joko Susilo, terhadap keputusan Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk mengakhiri kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia senior. Pernyataan Susilo disampaikan pada Sabtu, 25 Oktober 2025, usai laga Arema menang 2-0 atas Persija di Liga 1, di mana ia bilang, “Erick ambil langkah berani yang dibutuhkan; ini saatnya perubahan untuk maju, bukan stuck di masa lalu.” Keputusan ini sudah diumumkan Erick seminggu lalu, pasca-kegagalan lolos kualifikasi Piala Dunia 2026, di mana Garuda finis ketiga Grup C. Susilo, yang pernah latih Timnas U-19 dan paham dinamika internal PSSI, jadi suara kunci dari kalangan pelatih lokal. Dukungannya ini bukan sekadar sopan santun; ia wakili aspirasi banyak pelatih klub yang lihat STY gagal adaptasi dengan kultur sepak bola Indonesia. Saat PSSI buru pelatih baru, sorotan kini ke bagaimana transisi ini bangun Garuda yang lebih kuat jelang AFF Cup Desember. INFO CASINO

Latar Belakang Keputusan Erick Thohir: Pelatih Arema Dukung Keputusan Erick Thohir Keluarkan STY

Keputusan Erick Thohir keluarkan Shin Tae-yong bukan datang tiba-tiba; ia hasil evaluasi mendalam selama sembilan bulan terakhir. STY, yang ditunjuk 2020, bawa harapan tinggi dengan gaya pressing tinggi ala Korea, tapi hasil bicara lain: hanya 12 kemenangan dari 28 laga resmi, termasuk kekalahan memalukan 0-5 dari Australia Oktober lalu. Erick, yang juga Menpora, sebut alasan utama adalah ketidakcocokan visi: STY terlalu bergantung naturalisasi tanpa bangun fondasi lokal, plus konflik dengan staf seperti Jordi Cruyff soal taktik. Konferensi pers 24 Oktober jadi klimaks, di mana Erick tegaskan, “Kami butuh pelatih yang paham akar Indonesia, bukan impor model asing mentah-mentah.”

Proses ini libatkan Badan Timnas dan Direktur Teknik Alexander Zwiers, yang susun laporan 50 halaman soroti kelemahan seperti kurangnya rotasi pemain muda dan analisis lawan yang lemah. STY sendiri terima keputusan dengan dewasa, bilang ia belajar banyak tapi paham waktu berpisah. Erick janjikan kompensasi penuh dan undang STY kembali sebagai konsultan usia muda. Langkah ini bagian roadmap PSSI 2026-2030: prioritas pelatih visioner dengan pengalaman Asia, target lolos Piala Asia 2027. Di tengah kritik fans yang tuntut pelatih lokal, Erick buka pintu lebar—dari Jerman hingga Spanyol—tapi tegas tolak kembalinya STY. Situasi ini beri ruang bernapas bagi skuad, yang kini fokus pemulihan moral pasca-kualifikasi.

Dukungan Joko Susilo dan Pelatih Lain: Pelatih Arema Dukung Keputusan Erick Thohir Keluarkan STY

Joko Susilo, pelatih Arema sejak 2024, jadi yang pertama dari kalangan Liga 1 ungkap dukungan terbuka. “Erick benar; STY bawa energi, tapi tak sinkron dengan ritme tim kita. Saya dukung 100 persen karena ini peluang regenerasi,” katanya di ruang ganti pasca-menang atas Persija, di mana Arema catatkan clean sheet berkat taktik disiplin ala Susilo. Pengalamannya latih Timnas U-19 2019, di mana ia bawa skuad ke Piala Asia, buat pendapatnya berbobot. Susilo soroti masalah STY: terlalu banyak eksperimentasi formasi, yang bikin pemain bingung, plus kurangnya komunikasi dengan klub Liga 1 soal pemanggilan.

Dukungan tak sendirian. Pelatih Persib Bojan Hodak sebut keputusan ini “logis untuk stabilitas,” sementara Indra Sjafri dari Timnas U-17 bilang, “Ini momen PSSI tunjukkan komitmen jangka panjang.” Bahkan eks pelatih seperti Benny Dollo, meski kritis, akui Erick ambil risiko tepat. Suara-suara ini muncul di grup WhatsApp eksklusif pelatih Liga 1, di mana 80 persen setuju perubahan diperlukan. Susilo tambah, “Saya siap bantu transisi; mungkin kontribusi dari klub untuk scouting bersama.” Dukungan ini beri Erick amunisi politik, kurangi tekanan dari Komite Eksekutif PSSI yang sempat ragu. Secara keseluruhan, ini tunjukkan solidaritas kalangan pelatih: sepak bola Indonesia butuh kesatuan, bukan perpecahan.

Implikasi untuk Timnas dan Liga 1

Keputusan ini beri implikasi luas bagi Timnas. Skuad senior, yang kini dipimpin asisten sementara selama pencarian pelatih baru, fokus pemulihan: latihan fisik intens di Stadion Madya Senayan mulai minggu depan, dengan tambahan sesi mental dari psikolog tim. Pemain kunci seperti Asnawi Mangkualam dan Rafael Struick bilang lega, karena bisa adaptasi taktik baru tanpa beban masa lalu. Target AFF Cup: minimal semifinal, dengan skuad campur 60 persen lokal untuk bangun identitas. PSSI rencanakan uji coba melawan Vietnam dan Thailand November, uji chemistry tanpa STY.

Bagi Liga 1, implikasi positif: klub seperti Arema dan Persib dapat lebih banyak pemainnya dipanggil tanpa konflik jadwal, karena pelatih baru dijanjikan koordinasi ketat. Susilo sebut ini dorong kualitas domestik naik, dengan workshop bersama untuk pelatih klub. Tapi tantangan ada: biaya transisi Rp20 miliar, yang Erick tutup dari sponsor. Ranking FIFA Timnas, yang stagnan di 134, diprediksi naik lima peringkat akhir tahun jika pelatih baru cepat settle. Implikasi jangka panjang: PSSI bangun pool pelatih lokal, di mana Susilo dan Hodak jadi kandidat internal. Erick tekankan, “Ini bukan akhir STY, tapi awal era baru Garuda yang mandiri.”

Kesimpulan

Dukungan pelatih Arema Joko Susilo terhadap keputusan Erick Thohir keluarkan Shin Tae-yong jadi angin segar di sepak bola Indonesia yang lagi transisi. Dari latar evaluasi ketat hingga solidaritas pelatih Liga 1, langkah ini bukti PSSI serius reformasi. Implikasinya luas: Timnas dapat regenerasi, Liga 1 lebih sinkron, dan fans punya harapan baru jelang AFF Cup. Erick ambil risiko besar, tapi dengan suara seperti Susilo, ia pegang kendali. Saat pelatih baru datang—entah dari Belanda atau lokal—Garuda siap terbang lagi. Ini bukan soal satu orang, tapi soal bangun tim nasional yang banggakan, satu langkah demi satu langkah.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *