2 Pemain Baru Ini Akan Menjadi Masa Depan Inter Milan. Inter Milan memasuki musim 2025/26 dengan ambisi tinggi setelah finis runner-up di Serie A tahun lalu, dan dua pemain baru mereka langsung jadi pusat perhatian: Petar Sucic dan Luis Henrique. Keduanya direkrut musim panas ini sebagai investasi jangka panjang, dengan usia muda dan potensi besar yang bisa bentuk tulang punggung skuad Nerazzurri di tahun-tahun mendatang. Sucic, gelandang bertahan asal Kroasia berusia 21 tahun, datang dari Dinamo Zagreb dengan nilai transfer 14 juta euro, sementara Henrique, winger Brasil 23 tahun, gabung dari Marseille seharga 25 juta euro. Di bawah pelatih Simone Inzaghi, keduanya sudah tunjukkan kilau di pramusim dan laga awal, seperti debut Sucic yang solid lawan timnas Montenegro. Ini bukan sekadar tambahan skuad, tapi visi klub untuk bangun dinasti baru—mirip era generasi emas dulu. Dengan pasar transfer yang fokus talenta muda, Sucic dan Henrique bisa jadi kunci Inter tantang dominasi Juventus dan Milan di masa depan. MAKNA LAGU
Petar Sucic: Gelandang Kroasia yang Siap Gantikan Barella: 2 Pemain Baru Ini Akan Menjadi Masa Depan Inter Milan
Petar Sucic langsung curi perhatian sejak tiba di Milan. Lahir 25 Oktober 2003 di Livno, Kroasia, ia lahir di tengah keluarga sepak bola dan naik daun di akademi Dinamo Zagreb sejak usia 16 tahun. Di sana, Sucic main 80 laga, cetak 5 gol, dan bantu tim juara liga domestik tiga kali berturut-turut. Transfernya ke Inter diumumkan Juni 2025, dan ia langsung adaptasi cepat—di debut pramusim lawan tim Serie B, ia selesaikan 52 dari 57 umpan akurat, bikin satu assist, dan lakukan empat tekel krusial. Inzaghi puji visi passing-nya yang mirip gelandang top, dengan kemampuan baca permainan yang matang di usia muda.
Apa yang bikin Sucic masa depan Inter? Ia punya profil sempurna sebagai gelandang bertahan: tinggi 185 cm, kuat duel udara, dan passing panjang akurat 92 persen di musim lalu. Dengan 10 caps timnas Kroasia sejak debut 2024, ia sudah rasakan tekanan level tinggi—termasuk performa gemilang di kualifikasi Piala Dunia lawan Montenegro, di mana ia kuasai lini tengah. Di Inter, Sucic diposisikan sebagai cadangan Nicolo Barella, tapi potensinya lebih besar: ia bisa rotasi dengan Hakan Calhanoglu dan Henrikh Mkhitaryan yang usianya sudah 30-an. Market value-nya naik cepat jadi 14 juta euro, dan analis bilang ia mirip Luka Modric muda—kreatif tapi disiplin. Jika konsisten, Sucic bisa jadi kapten masa depan, terutama saat Barella butuh istirahat di jadwal padat Liga Champions. Debut resminya di Serie A akhir Agustus lalu langsung beri clean sheet, bukti ia siap kontribusi instan sambil tumbuh jangka panjang.
Luis Henrique: Winger Brasil yang Bawa Kecepatan dan Dribel Tajam: 2 Pemain Baru Ini Akan Menjadi Masa Depan Inter Milan
Luis Henrique, lahir 14 Desember 2001 di João Pessoa, Brasil, adalah mimpi jadi kenyataan bagi Inter. Ia mulai karier di Botafogo, tapi meledak di Marseille sejak 2022, di mana ia main 60 laga, cetak 8 gol, dan 12 assist. Transfernya ke Inter Juni 2025 dianggap langkah cerdas—ia datang sebagai backup Denzel Dumfries di right-wingback, tapi fleksibilitasnya bikin ia cocok di mana saja di sayap kanan. Henrique bilang sendiri, “Saya selalu mimpi main untuk Inter sejak kecil,” dan itu kelihatan dari semangatnya di sesi latihan Appiano Gentile. Di pramusim, ia dribel sukses 70 persen usaha, ciptakan tiga peluang besar lawan tim Jerman, dan tambah gol cantik dari tendangan bebas.
Potensi Henrique sebagai masa depan? Ia punya kecepatan 35 km/jam, dribel satu lawan satu yang mematikan—mirip Antony tapi lebih disiplin bertahan—dan visi umpan silang akurat untuk striker seperti Lautaro Martinez. Di usia 23, market value-nya 25 juta euro, dan ia sudah koleksi 15 caps timnas Brasil U-23. Di Marseille, ia adaptasi Ligue 1 yang kasar, tapi di Serie A, ritme Inter yang cepat cocok baginya. Inzaghi rencanakan ia rotasi dengan Dumfries dan Federico Dimarco, terutama di laga Europa League. Henrique tak cuma ofensif; ia lakukan 3 tekel per laga rata-rata, bikin skuad lebih seimbang. Jika berkembang, ia bisa gantikan Federico Chiesa yang kontraknya habis 2026, dan jadi senjata utama di transisi cepat Inzaghi. Debutnya lawan tim Coppa Italia akhir September cetak assist, sinyal ia siap ambil alih sayap kanan dalam dua-tiga tahun.
Visi Klub: Bagaimana Sucic dan Henrique Bentuk Skuad Muda Inter
Inter Milan di bawah kepemilikan Oaktree Capital ubah strategi transfer: dari bintang mahal ke talenta muda berkelanjutan. Sucic dan Henrique bagian dari empat signings musim panas—termasuk Ange-Yoan Bonny dan Andy Diouf—yang total biaya 80 juta euro tapi potensi nilai jual dua kali lipat dalam tiga tahun. Inzaghi, yang kontraknya diperpanjang hingga 2027, fokus bangun skuad hybrid: veteran seperti Martinez dan Barella mentor anak muda ini. Sucic bisa belajar dari Calhanoglu soal passing, sementara Henrique dapat tips dribel dari Dimarco.
Dampaknya? Di laga awal musim, Inter tak terkalahkan di Serie A dengan dua clean sheet, berkat kestabilan Sucic di tengah dan kecepatan Henrique di sayap. Klub target top-4 Liga Champions lagi, dan duo ini kurangi ketergantungan pada usia tua seperti Mkhitaryan (36 tahun). Analis prediksi Sucic debut reguler Januari 2026, Henrique starter musim depan. Ini visi jangka panjang: Inter ingin ulangi sukses 2010 dengan generasi baru, di mana Sucic pimpin tengah dan Henrique hancurkan pertahanan lawan. Dengan akademi muda seperti Sebastiano Esposito, keduanya bisa ciptakan era baru—bukan cuma juara Serie A, tapi dominasi Eropa.
Kesimpulan
Petar Sucic dan Luis Henrique bukan sekadar pemain baru, tapi fondasi masa depan Inter Milan yang cerah. Sucic bawa visi Kroasia di tengah, Henrique tambah api Brasil di sayap—keduanya siap gantikan veteran dan bawa trofi baru. Di musim 2025/26 yang kompetitif, adaptasi cepat mereka janjikan skuad Nerazzurri lebih tangguh. Inzaghi punya alasan tersenyum; dengan talenta seperti ini, Inter tak lagi sekadar kontender, tapi calon raja Serie A. Fans San Siro sudah chant nama mereka—dan itu baru awal cerita panjang kesuksesan.