Pelatih Monchengladbach Memuji Kevin Diks

pelatih-monchengladbach-memuji-kevin-diks

Pelatih Monchengladbach Memuji Kevin Diks. Pujian hangat dari pelatih Borussia Mönchengladbach, Eugen Polanski, terhadap Kevin Diks jadi sorotan utama setelah kemenangan derby 3-1 atas 1. FC Köln pada Minggu, 30 November 2025, di Borussia-Park. Bek serbaguna asal Indonesia berusia 28 tahun ini tampil solid sepanjang laga, bantu tim pertahankan clean sheet di babak pertama meski absennya beberapa pilar pertahanan. Diks, yang gabung Die Fohlen secara gratis dari FC Copenhagen pada Juli 2025, kini jadi kunci rotasi lini belakang di bawah Polanski—pelatih interim yang ambil alih sejak Oktober setelah pemecatan Gerardo Seoane. Dengan tiga clean sheet dari enam penampilan musim ini, Diks tak hanya adaptasi cepat ke Bundesliga, tapi juga bawa nuansa internasional sebagai pemain naturalisasi Timnas Indonesia. Pujian Polanski pasca-laga ini tak hanya angkat moral Diks, tapi juga sinyal positif bagi ambisi Gladbach finis enam besar, di tengah jadwal padat jelang Natal. INFO SLOT

Pujian Langsung dari Eugen Polanski: Pelatih Monchengladbach Memuji Kevin Diks

Eugen Polanski tak segan puji Kevin Diks usai derby Rhineland yang sengit. “Kevin luar biasa hari ini—dia main seperti pemimpin di belakang, tutup celah dengan pintar dan bantu transisi ke depan,” kata Polanski dalam konferensi pers pasca-pertandingan. Pelatih asal Polandia ini soroti kemampuan Diks overlap ke sayap kiri, yang ciptakan peluang untuk gol pembuka Gladbach via sundulan Philipp Sander di menit ke-22. Ini bukan pujian pertama; sejak debut Diks Agustus 2025 lawan Union Berlin, Polanski sudah sebut ia “penambah fleksibilitas pertahanan kita.” Dengan gaya coaching Polanski yang fokus pressing tinggi, Diks cocok sempurna—ia catat 12 tackling sukses dari 15 upaya musim ini, tertinggi di tim. Pujian ini datang tepat saat Gladbach naik ke peringkat delapan klasemen dengan 20 poin dari 13 laga, selisih dua poin dari zona Eropa.

Performa Kevin Diks di Musim Perdana: Pelatih Monchengladbach Memuji Kevin Diks

Kevin Diks, lahir di Apeldoorn, Belanda, dengan darah Indonesia dari ibu, bawa pengalaman kaya ke Mönchengladbach. Karier dimulai di Vitesse Arnhem, lanjut ke Fiorentina sebelum pindah ke Copenhagen 2022—di sana ia main 158 laga, cetak 20 gol, dan raih dua gelar liga plus dua fase grup Liga Champions. Gabung Gladbach Juli 2025, ia langsung debut impresif: assist di kemenangan 2-1 atas Freiburg September lalu, plus clean sheet lawan Hoffenheim. Musim ini, Diks tampil enam kali, rata-rata rating 7,1—tertinggi di lini belakang—dengan 85 persen akurasi passing dan dua intersepsi per laga. Adaptasinya ke Bundesliga cepat; meski liga lebih fisik, ia unggul duel udara 65 persen, bantu tim kebobolan hanya 1,2 gol per laga saat ia starter. Di Timnas Indonesia, Diks debut Maret 2025 lawan Bahrain, ciptakan gol kemenangan 1-0, tunjukkan potensi ganda tugas.

Dampak Kontribusi Diks ke Tim

Kehadiran Diks ubah dinamika pertahanan Gladbach yang sempat rapuh pasca-kepergian Ko Itakura ke Bayer Leverkusen musim panas. Ia isi posisi sentral, kiri, atau kanan dengan mulus, kurangi beban Joe Scally dan Marvin Friedrich—keduanya cedera ringan akhir-akhir ini. Di derby lawan Köln, Diks blok dua tembakan krusial, bantu tim kuasai penguasaan bola 58 persen. Secara keseluruhan, Gladbach tak terkalahkan dalam empat laga terakhir dengan Diks starter, termasuk seri 1-1 lawan Bayern Munich Oktober. Pujian Polanski ini dorong Diks perpanjang kontrak awal—hingga 2028—dan tingkatkan minat sponsor. Bagi suporter Foals, Diks jadi simbol regenerasi: ia bawa mental juara dari Denmark, tambah variasi taktis untuk hadapi tim kuat seperti Dortmund di pekan depan.

Kesimpulan

Pujian Eugen Polanski bagi Kevin Diks usai derby Köln jadi bukti betapa berharga bek Indonesia ini bagi Borussia Mönchengladbach, di mana adaptasi cepat dan fleksibilitasnya jadi pondasi pertahanan solid. Dengan enam penampilan impresif musim ini, Diks tak hanya angkat performa tim ke peringkat delapan, tapi juga inspirasi bagi diaspora sepak bola Asia di Eropa. Di tengah ambisi finis Eropa, kontribusinya krusial—terutama saat Polanski bangun skuad lebih tangguh. Gladbach siap manfaatkan momentum ini; Diks, dengan naluri bertahan tajam, berpotensi jadi pilar jangka panjang. Penggemar punya alasan optimis: musim 2025/2026 baru mulai panas.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *