Gagalnya San Siro Inspeksi UEFA: Batal Venue 2032? Kabar mengejutkan datang dari Italia menjelang persiapan Euro 2032, yang akan diselenggarakan bersama Turki. Stadion Giuseppe Meazza, atau lebih dikenal sebagai San Siro, gagal memenuhi standar inspeksi awal UEFA. Stadion ikonik yang menjadi kandang AC Milan dan Inter Milan ini terancam dicoret sebagai salah satu venue turnamen akbar tersebut. Kegagalan ini menjadi pukulan berat bagi Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) dan kota Milan, yang berjuang untuk memenuhi persyaratan UEFA. Apa saja faktor di balik kegagalan ini, dan bagaimana dampaknya terhadap rencana pembangunan stadion baru? Artikel ini mengulas situasi terkini, tantangan yang dihadapi, dan langkah ke depan untuk San Siro.
Kegagalan Inspeksi UEFA
Inspeksi awal UEFA terhadap San Siro, yang dilakukan sebagai bagian dari persiapan Euro 2032, mengungkap sejumlah kekurangan struktural yang signifikan. Menurut laporan, stadion ini tidak memenuhi standar modern UEFA untuk turnamen sekelas Euro, termasuk aspek keamanan, kapasitas, dan fasilitas penonton. San Siro, yang dibangun pada 1926 dan telah direnovasi beberapa kali, dinilai memiliki infrastruktur yang ketinggalan zaman, seperti aksesibilitas yang buruk, fasilitas media yang terbatas, dan kekurangan dalam sistem keamanan modern. UEFA juga menyoroti masalah kapasitas, karena stadion ini hanya mampu menampung sekitar 75.000 penonton, lebih kecil dibandingkan venue modern lainnya seperti Allianz Arena atau Wembley.
Kegagalan ini bukanlah kejutan total, mengingat San Siro juga kehilangan hak untuk menjadi tuan rumah final Liga Champions 2027 karena ketidakpastian renovasi. UEFA telah meminta jaminan dari Pemerintah Kota Milan bahwa stadion akan selesai direnovasi sebelum 2032, tetapi hingga kini, tidak ada kepastian mengenai proyek tersebut. Hal ini membuat FIGC dan pihak terkait, termasuk AC Milan, Inter Milan, dan Wali Kota Milan Beppe Sala, berada dalam tekanan besar untuk menemukan solusi.
Tantangan Renovasi dan Rencana Stadion Baru
AC Milan dan Inter Milan telah lama berencana membangun stadion baru di area dekat San Siro untuk menggantikan Giuseppe Meazza yang sudah tua. Rencana ini mencakup pembangunan arena modern berkapasitas 70.000 penonton dengan fasilitas terkini, seperti atap yang dapat dibuka, zona hiburan, dan teknologi ramah lingkungan. Namun, proyek ini terhambat oleh masalah birokrasi dan penyelidikan hukum terhadap Wali Kota Sala terkait pengelolaan perencanaan urban Milan. Investigasi ini telah menunda proses penjualan lahan San Siro kepada kedua klub, yang menjadi syarat utama untuk memulai pembangunan.
Selain itu, ada perlawanan dari kelompok konservasi yang ingin mempertahankan San Siro sebagai warisan budaya, terutama karena cincin kedua stadion dilindungi oleh aturan pelestarian. Hal ini membuat rencana pembongkaran atau renovasi besar-besaran semakin rumit. UEFA menetapkan tenggat waktu hingga Oktober 2026 bagi FIGC untuk menyerahkan daftar lima stadion yang layak, dengan pekerjaan konstruksi harus dimulai paling lambat Maret 2027. Dengan waktu yang semakin sempit, Milan berada di persimpangan: mempercepat proyek stadion baru atau kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah Euro 2032.
Dampak bagi Italia dan Euro 2032: Gagalnya San Siro Inspeksi UEFA: Batal Venue 2032?
Kegagalan San Siro memperburuk situasi Italia sebagai tuan rumah Euro 2032. Dari lima stadion yang dibutuhkan, hanya Allianz Stadium di Turin dan Stadion Olimpico di Roma yang saat ini dianggap siap, meskipun Roma juga memerlukan renovasi. Stadion lain seperti Dall’Ara di Bologna dan Franchi di Firenze masih dalam tahap perencanaan renovasi, sementara Milan kini berisiko kehilangan tempatnya. Hal ini menjadi masalah besar karena Milan, sebagai pusat sepak bola dan kota dengan infrastruktur transportasi serta akomodasi terbaik, dianggap ideal oleh UEFA. Jika San Siro atau stadion baru gagal memenuhi syarat, Italia berpotensi menghadapi “aib internasional,” sebagaimana dikatakan oleh beberapa pengamat.
Reaksi dan Langkah ke Depan: Gagalnya San Siro Inspeksi UEFA: Batal Venue 2032?
Reaksi terhadap kegagalan inspeksi San Siro bervariasi. Suporter AC Milan dan Inter Milan menyayangkan kondisi ini, tetapi banyak yang mendukung pembangunan stadion baru untuk menjamin masa depan kompetitif kedua klub. Wali Kota Sala menyatakan komitmennya untuk mencari solusi, termasuk mempercepat negosiasi dengan kedua klub untuk proyek stadion baru. FIGC juga berencana menggelar pertemuan darurat untuk membahas alternatif, seperti mempercepat renovasi San Siro atau memilih stadion lain di wilayah Lombardia.
Sementara itu, UEFA menegaskan bahwa keputusan akhir akan diambil pada Oktober 2026, memberikan waktu bagi Milan untuk menyusun rencana konkret. Beberapa pihak menyarankan agar klub dan pemerintah fokus pada pembangunan stadion baru di lahan parkir San Siro, yang dapat selesai pada 2030 jika semua hambatan birokrasi diatasi.
Penutup: Gagalnya San Siro Inspeksi UEFA: Batal Venue 2032?
Gagalnya San Siro lolos inspeksi UEFA menjadi pukulan telak bagi ambisi Italia sebagai tuan rumah Euro 2032. Dengan masalah struktural, birokrasi, dan penyelidikan hukum yang menghambat, masa depan stadion ikonik ini kini dipertanyakan. AC Milan, Inter Milan, dan pemerintah kota harus bekerja sama untuk memastikan proyek stadion baru berjalan sesuai rencana, atau Milan berisiko kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah turnamen besar. Akankah San Siro tetap menjadi simbol sepak bola Italia, atau digantikan oleh arena modern? Waktu akan menentukan, tetapi tenggat UEFA semakin dekat, dan tekanan kini ada pada semua pihak untuk bertindak cepat.