Statistik Timnas Indonesia Saat Melawan Arab Saudi

statistik-timnas-indonesia-saat-melawan-arab-saudi

Statistik Timnas Indonesia Saat Melawan Arab Saudi. Kekalahan 2-3 Timnas Indonesia dari Arab Saudi di laga pembuka Grup B ronde empat kualifikasi Piala Dunia 2026, Rabu malam (8/10/2025) di King Abdullah Sports City, Jeddah, penuh drama dan statistik yang bikin pengamat geleng-geleng. Garuda sempat unggul lewat penalti Kevin Diks di menit 11 dan Ragnar Oratmangoen di menit 28, tapi Green Falcons balikkan keadaan dengan gol Waheb Saleh (17′), penalti Feras Al-Brikan (36′), dan brace keduanya di menit 62, ditutup kemenangan oleh Abdullah Radif di menit 88. Secara keseluruhan, Saudi unggul penguasaan bola 55 persen ke 45 persen, tembakan 17 berbanding 10, dan peluang besar 6 lawan 5—data yang tunjukkan pertarungan ketat meski akhirnya Saudi pegang kendali. Artikel ini kupas statistik kunci, dari serangan hingga pertahanan, untuk pahami kenapa Garuda kalah tipis tapi beri perlawanan sengit di bawah Patrick Kluivert. BERITA TERKINI

Statistik Penguasaan Bola dan Serangan: Statistik Timnas Indonesia Saat Melawan Arab Saudi

Penguasaan bola jadi cerita utama: Saudi kuasai 55 persen secara keseluruhan, naik ke 62 persen di babak kedua saat comeback mereka. Indonesia, dengan formasi 4-4-2, pegang 45 persen tapi efisien di awal—mereka ciptakan 5 peluang besar dari counter cepat, termasuk dua penalti dari foul ceroboh bek Saudi. Total tembakan Garuda 10, dengan 5 on target, tapi konversi hanya 20 persen—dua gol dari titik putih, sisanya terbuang karena finishing kurang tajam Marselino Ferdinan yang melebar dua kali.

Saudi, pakai 4-2-3-1, lebih dominan dengan 17 tembakan dan 10 on target, efisiensi 29 persen yang bikin mereka cetak tiga gol. Passing mereka akurat 82 persen dari 450 umpan, bandingkan Indonesia 75 persen dari 380—bukti midfield Saudi seperti Mohamed Kanno kuasai ritme, ciptakan 12 peluang babak kedua. Corners Saudi 6 lawan 4 Indonesia, tapi Garuda unggul umpan silang akurat 60 persen, meski tak berbuah gol. Stat ini soroti: Indonesia andal counter, tapi Saudi lebih sabar bangun serangan, terutama setelah istirahat di mana penguasaan mereka melonjak.

Performa Pertahanan dan Disiplin: Statistik Timnas Indonesia Saat Melawan Arab Saudi

Pertahanan Garuda jebol tiga kali, tapi statistik tunjukkan usaha keras: Mereka blok 8 tembakan Saudi, intersepsi 12 kali—tertinggi Jay Idzes dengan 4—dan tackle efektif 65 persen dari 20 upaya. Namun, set-piece jadi momok: Dua gol Saudi dari situ (sundulan Al-Brikan menit 62), soroti kelemahan duel udara di mana Indonesia kalah 55 persen. Maarten Paes di gawang catat 7 saves dari 10 on target, tapi tak cukup redam chaos kotak penalti.

Saudi, meski kartu merah Saud Abdulhamid menit 65 bikin mereka main 10 orang, tetap solid dengan clearances 18 dan fouls 10 lawan 12 Indonesia—mereka offside hanya 1 banding 2 Garuda. Yellow cards Saudi 4 (termasuk Abdulhamid yang langsung merah), Indonesia 3, tunjukkan duel fisik sengit tapi Garuda lebih disiplin. Stat pertahanan ini bukti: Indonesia tangguh awal (clean sheet sampai menit 17), tapi lelah fisik babak kedua bikin lini belakang rapuh, terutama tanpa Rizky Ridho yang cadangan.

Data Individu Pemain Kunci

Individu Garuda campur: Diks rating 7.8 dengan gol penalti dan 3 tackles, Oratmangoen 7.5 assist passing 85 persen, Ferdinan 7.0 ciptakan 4 peluang tapi 0 gol. Paes 7.2 saves krusial, tapi Hubner 6.2 kalah duel udara 4 dari 6. Sub Ole Romeny masuk menit 64 beri rating 6.8, sundulan nyaris gol menit 73—energi fresh tapi peluang terbuang.

Saudi brilian: Al-Brikan man of the match 8.9, brace dan 3 shots on target; Saleh 8.2 gol pembuka dan 2 assists; Radif 7.8 gol penentu dari 2 touches kotak penalti. Kanno midfield boss dengan 92 persen passing dan 5 intersepsi, rating 8.0. Kiper Nawaf Al-Aqidi 7.0 saves 3, termasuk penalti Oratmangoen. Data ini tunjukkan: Pemain Saudi lebih klinis (top scorer Al-Brikan 2 gol), sementara Indonesia bergantung diaspora seperti Diks tapi kurang kedalaman sub.

Kesimpulan

Statistik pertandingan Timnas Indonesia vs Arab Saudi ungkap narasi dramatis: Garuda kompetitif dengan 45 persen penguasaan, 10 tembakan, dan dua gol penalti, tapi kalah efisiensi serangan dan soliditas pertahanan lawan Saudi yang unggul 17 tembakan serta comeback mental. Dari passing akurat hingga saves Paes, data ini beri pelajaran berharga—Kluivert harus poles set-piece dan stamina untuk laga Irak. Meski nol poin, statistik ini janji Garuda tak jauh dari level top Asia; enam laga sisa cukup untuk bangkit dan rebut runner-up Grup B. Kualifikasi 2026 masih panjang, dan angka-angka malam Jeddah ini bisa jadi bahan bakar euforia selanjutnya.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *