Kobbie Mainoo Akan Dicadangkan Terus Sama Ruben Amorim

kobbie-mainoo-akan-dicadangkan-terus-sama-ruben-amorim

Kobbie Mainoo Akan Dicadangkan Terus Sama Ruben Amorim. Kobbie Mainoo, gelandang muda berbakat Manchester United, kembali menjadi perbincangan panas di musim 2025/26. Bukan karena gol-gol spektakulernya seperti musim lalu, melainkan karena statusnya yang terus-menerus menghiasi bangku cadangan di bawah asuhan pelatih baru, Ruben Amorim. Setelah dua laga awal Premier League tanpa menit bermain, isu ketegangan antara Mainoo dan Amorim semakin menguat, memicu spekulasi tentang masa depan sang pemain. Dengan performa tim yang masih angin-anginan—hanya meraih satu poin dari dua pertandingan—apa yang menyebabkan Mainoo terpinggirkan? Bagaimana hubungan mereka, dan apa tanggapan Mainoo terhadap situasi ini? Mari kita ulas secara ringkas dan jelas! BERITA BOLA

Siapa Itu Kobbie Mainoo
Kobbie Mainoo adalah gelandang berusia 20 tahun asal Inggris yang lahir di Stockport pada 19 April 2005. Produk akademi Manchester United sejak usia sembilan tahun, Mainoo menembus tim utama pada Januari 2023 saat melawan Charlton Athletic di Piala Carabao. Musim lalu, ia tampil gemilang dengan 35 penampilan di Premier League, mencetak 5 gol dan 6 assist, termasuk gol krusial di final FA Cup melawan Manchester City. Dengan visi permainan, kontrol bola, dan ketenangan di bawah tekanan, Mainoo dijuluki “Zidane baru” oleh penggemar. Ia juga telah mengoleksi 7 caps untuk timnas Inggris, mencetak gol debut melawan Belgia. Kontraknya berlaku hingga 2027 dengan opsi perpanjangan setahun, tetapi minimnya menit bermain musim ini membuatnya dikaitkan dengan klub seperti Real Madrid, Atletico Madrid, dan Chelsea.

Kenapa Dia Bisa Memiliki Hubungan Jelek Dengan Ruben Amorim
Hubungan antara Kobbie Mainoo dan Ruben Amorim dikabarkan memburuk karena beberapa faktor, terutama perbedaan visi taktis dan prioritas pelatih asal Portugal ini. Amorim, yang mengambil alih MU pada November 2024, menerapkan formasi 3-4-3 dengan intensitas tinggi dan pressing ketat, menuntut gelandang yang agresif secara fisik. Mainoo, meski memiliki visi dan teknik luar biasa, dianggap belum cukup kuat secara fisik untuk memenuhi standar ini. Dalam dua laga awal melawan Arsenal (kalah 0-1) dan Fulham (imbang 1-1), Amorim lebih memilih Bruno Fernandes, Casemiro, dan Manuel Ugarte di lini tengah, meninggalkan Mainoo di bangku cadangan tanpa menit bermain.

Selain itu, ketegangan ini diperparah oleh laporan bahwa Mainoo meminta kenaikan gaji hingga £150.000 per pekan pada Maret 2025, yang belum disepakati karena tekanan aturan PSR (Profitability and Sustainability Rules). Amorim sendiri menegaskan bahwa keputusannya murni taktis, menyatakan Mainoo harus bersaing dengan Fernandes untuk posisi inti. Namun, eksperimen Amorim menempatkan Mainoo sebagai gelandang serang atau bahkan false nine, seperti dalam laga melawan Crystal Palace yang berakhir kekalahan 0-2, justru membuat Mainoo tampak kagok dan tidak optimal. Pendekatan keras Amorim, termasuk kritik terbuka di ruang ganti, juga dilaporkan membuat Mainoo dan beberapa pemain lain merasa tertekan, memperburuk dinamika hubungan mereka.

Apa Tanggapan Kobbie Mainoo Atas Ruben Amorim
Tanggapan Kobbie Mainoo terhadap situasi ini menunjukkan campuran kekecewaan dan profesionalisme. Setelah laga Liga Europa melawan FCSB pada Januari 2025, di mana ia mencetak gol dan assist sebagai gelandang serang, Mainoo secara terbuka menyatakan kenyamanannya bermain di posisi nomor 10, mengisyaratkan preferensinya untuk peran yang lebih menyerang ketimbang gelandang bertahan. “Saya merasa sangat nyaman di posisi ini,” katanya, seolah mengirim kode kepada Amorim. Namun, ia juga mengungkapkan rasa kesal karena melewatkan peluang emas di laga tersebut, menunjukkan ambisinya untuk membuktikan diri.

Meski begitu, Mainoo dilaporkan frustrasi dengan minimnya menit bermain di Premier League, terutama setelah hanya menjadi starter dalam 15 dari 44 laga di bawah Amorim. Laporan menyebutkan ia mulai mempertimbangkan opsi hengkang, baik secara permanen maupun pinjaman, jika situasi tidak berubah sebelum bursa transfer ditutup pada 1 September 2025. Meski demikian, Mainoo tetap berusaha menjaga sikap profesional, fokus berlatih di Carrington untuk merebut tempatnya kembali. Dukungan dari legenda seperti Gary Neville, yang menilai Mainoo sebagai pilar masa depan MU, juga menjadi dorongan, meski ia belum secara terbuka mengkritik Amorim, menunjukkan kedewasaannya di tengah tekanan.

Kesimpulan: Kobbie Mainoo Akan Dicadangkan Terus Sama Ruben Amorim
Drama antara Kobbie Mainoo dan Ruben Amorim menjadi cerminan tantangan besar yang dihadapi Manchester United di musim 2025/26. Mainoo, yang pernah menjadi harapan besar Setan Merah, kini terjebak di bangku cadangan karena visi taktis Amorim yang menuntut intensitas fisik tinggi dan persaingan ketat dengan pemain seperti Bruno Fernandes. Ketegangan ini diperparah oleh negosiasi kontrak yang mandek dan eksperimen taktis yang kurang berhasil. Meski Mainoo menunjukkan profesionalisme dan potensi besar, seperti dalam peran nomor 10 di Liga Europa, masa depannya di Old Trafford tetap tidak pasti. Dengan minat dari klub-klub seperti Real Madrid dan Chelsea, serta tekanan hasil buruk MU, saga ini bisa berujung pada keputusan besar sebelum bursa transfer tutup. Akankah Mainoo kembali bersinar di bawah Amorim, atau justru mencari tantangan baru di klub lain? Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi yang jelas, Old Trafford sedang berada di persimpangan krusial!

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *