Jepang dan Korea Selatan, Kekuatan Asia di Sepak Bola Dunia

Jepang dan Korea Selatan, Kekuatan Asia di Sepak Bola Dunia

Jepang dan Korea Selatan, Kekuatan Asia di Sepak Bola Dunia. Dulu, sepak bola Asia sering kali dipandang sebelah mata dalam kompetisi internasional. Namun, dua negara Asia Timur yaitu Jepang dan Korea Selatan berhasil mematahkan stigma tersebut dan kini berdiri sebagai kekuatan baru yang diperhitungkan di panggung sepak bola dunia. Dengan pembangunan infrastruktur matang, pembinaan usia dini sistematis, dan penampilan cemerlang di berbagai turnamen besar, Jepang dan hyfa Korea Selatan menjadi simbol kemajuan sepak bola Asia.

Fondasi Kuat: Infrastruktur dan Pembinaan Usia Dini

Keberhasilan Jepang dan Korea Selatan tidak datang secara instan. Kedua negara ini membangun sepak bola mereka dengan pendekatan jangka panjang. Di Jepang, berdirinya J.League pada 1993 menjadi tonggak penting perkembangan sepak bola nasional. Liga ini tidak hanya meningkatkan kualitas kompetisi domestik, tetapi memunculkan generasi pemain yang siap bersaing. Sementara itu, Korea Selatan lebih dahulu memiliki liga profesional, yaitu K-League yang dimulai sejak 1983.

Dengan pengalaman lebih panjang, Korea Selatan lebih dulu tampil sebagai kekuatan Asia, terbukti dari konsistensi mereka lolos ke Piala Dunia sejak 1986. Kedua negara ini fokus pada pengembangan akademi. Jepang, melalui kerja sama dengan JFA (Japan Football Association), membentuk pusat pelatihan dan seleksi pemain usia muda. Korea Selatan ini juga memiliki sistem yang serupa, bahkan beberapa klub K-League telah bekerja sama dengan sekolah untuk membina bakat sejak usia dini.

Menembus Panggung Dunia

Puncak pencapaian sepak bola Korea Selatan terjadi pada Piala Dunia 2002, ketika mereka menjadi tuan rumah bersama dengan Jepang. Di bawah asuhan pelatih Guus Hiddink, Korea Selatan secara mengejutkan menembus semifinal setelah berhasil mengalahkan Italia dan juga Spanyol dalam perjalanan mereka. Ini menjadi sejarah tidak hanya bagi Korea Selatan, akan tetapi juga bagi Asia. Sementara itu, Jepang secara konsisten tampil impresif di Piala Dunia bahkan sampai sekarang ini. togel

Sejak debut mereka pada 1998, Jepang selalu lolos ke putaran final dan kerap lolos dari fase grup, termasuk dalam edisi 2010, 2018, dan 2022. Dalam Piala Dunia 2022 di Qatar, Jepang bahkan memuncaki grup yang berisi Spanyol dan Jerman, dua juara dunia. Meskipun tersingkir di babak 16 besar, performa mereka juga menunjukkan bahwa Jepang sudah sejajar dengan tim-tim top dunia.

Ekspansi Pemain Asia ke Eropa

Salah satu indikator penting dari perkembangan Jepang dan Korea Selatan adalah banyaknya pemain mereka yang kini berkarier di liga-liga top Eropa. Dari Jepang, nama-nama seperti Kaoru Mitoma (Brighton), Takefusa Kubo (Real Sociedad), dan Ritsu Doan (Freiburg) telah menjadi andalan di klub masing-masing. Di sisi lainnya, Korea Selatan memiliki sosok megabintang dalam diri Son Heung-min.

Kapten tim nasional Korea ini adalah pemain Asia tersukses di Premier League, bahkan menjadi top skor bersama pada musim 2021/22. Selain Son, pemain seperti Kim Min-jae (Bayern Munich) dan Lee Kang-in (PSG) ini menunjukkan bahwa kualitas pemain Korea kini makin diakui di level tertinggi.

Dampak Sosial dan Budaya

Kemajuan sepak bola Jepang dan Korea juga berdampak pada masyarakat luas. Sepak bola menjadi alat pemersatu nasional. Generasi muda kini melihat pemain seperti Son Heung-min atau Takefusa Kubo sebagai panutan, mendorong semakin banyak anak-anak yang ingin meniti karier sebagai pesepak bola. Dukungan pemerintah dan swasta juga besar. Event-event seperti Olimpiade dan Piala Dunia, menjadi momentum yang dimanfaatkan untuk investasi infrastruktur dan promosi olahraga.

BACA SELENGKAPNYA DI…

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *