Real Madrid Akan Merombak Lini Belakang Tim. Pada 18 Oktober 2025, Real Madrid mengonfirmasi rencana besar untuk merombak lini belakang musim panas 2026, di tengah performa defensif yang goyah musim ini. Setelah kebobolan 12 gol dari delapan laga La Liga—termasuk kekalahan 1-3 dari Barcelona di El Clasico awal Oktober—tim asuhan Carlo Ancelotti duduk di peringkat ketiga klasemen dengan 15 poin. Absennya David Alaba karena cedera panjang dan penurunan Antonio Rudiger jadi sorotan utama. Presiden klub Florentino Perez, yang selalu ambisius, siapkan anggaran hingga €180 juta untuk rekrutmen, dengan tiga pemain belakang direncanakan keluar dan dua kedatangan baru. Ini bukan sekadar tambalan; ia visi bangun rotasi kuat di sekitar Eder Militao dan talenta muda seperti Dean Huijsen. Artikel ini kupas alasan rombakan, target utama, dan implikasinya bagi Los Blancos yang incar gelar Liga Champions kelima berturut. REVIEW FILM
Keluarnya Pilar Lama dan Kebutuhan Regenerasi: Real Madrid Akan Merombak Lini Belakang Tim
Lini belakang Real Madrid butuh darah segar karena ketergantungan pada veteran yang mulai menua. Antonio Rudiger, bek Jerman berusia 32 tahun, jadi korban pertama: kontraknya habis Juni 2026, dan klub putuskan tak perpanjang karena peran rotasi yang minim—ia main cuma 45% menit musim ini, kalah saing dengan Militao dan Nacho Fernandez. Rudiger, yang cetak gol krusial di final Liga Champions 2022, alami penurunan: rata-rata 1,2 tekel per laga, turun dari 2,1 musim lalu. Perez sebut dalam rapat internal: “Kami hormati kontribusinya, tapi masa depan butuh energi baru.”
Dua keluar lain kemungkinan Nacho Fernandez, kapten berusia 35 tahun yang kontraknya juga habis, dan Jesus Vallejo yang jarang main. Absen Alaba—cedera ACL sejak Desember 2024—paksa skuad andalkan Ferland Mendy di kiri, tapi ia rentan cedera juga. Regenerasi ini krusial karena rata-rata usia bek utama 30 tahun, lebih tua dari rival seperti Barcelona. Ancelotti akui pasca-kekalahan El Clasico: “Pertahanan kami solid di serangan, tapi rentan di transisi.” Rombakan ini tak cuma ganti wajah; ia bangun kedalaman untuk jadwal padat, termasuk grup Liga Champions lawan Manchester City dan Bayern Munich. Tanpa langkah ini, Los Blancos risiko finis di luar top-four La Liga, sesuatu yang tak terbayang di era Perez.
Target Rekrutmen: Upamecano, Guehi, dan Saliba sebagai Prioritas: Real Madrid Akan Merombak Lini Belakang Tim
Perez sudah susun shortlist ambisius untuk isi kekosongan, fokus bek tengah tangguh dan serba bisa. Dayot Upamecano dari Bayern Munich jadi target utama dengan klausul €50 juta—bek Prancis 27 tahun ini kuat duel udara (menang 75% musim ini) dan pengalaman Liga Champions, cocok duet Militao. Lalu, Marc Guehi dari Crystal Palace, 25 tahun, dengan nilai transfer €40 juta; ia impresif di Premier League, rata-rata 2,5 intersepsi per laga, dan bisa adaptasi cepat ke La Liga. William Saliba dari Arsenal tetap mimpi besar, meski biaya €80 juta sulit—bek Prancis 24 tahun ini top target karena visi passing 90% akurat.
Strategi rekrutmen pintar: selain beli, Perez incar Ibrahima Konate dari Liverpool sebagai opsi murah jika cedera lawan kurangi perannya. Dean Huijsen, talenta 20 tahun dari Juventus yang dipinjamkan, sudah direncanakan jadi inti rotasi—ia debut musim ini dengan clean sheet lawan Villarreal. Ancelotti ingin formasi 4-3-3 fleksibel dengan bek sayap seperti Fran Garcia yang lebih ofensif. Total biaya €150-180 juta tak masalah; klub untung €50 juta dari penjualan Rodrygo musim panas lalu. Target ini bukan asal; ia analisis data mendalam, pastikan bek baru cocok gaya tiki-taka modern Los Blancos. Jika sukses, lini belakang bisa kebobolan di bawah 20 gol musim depan, kunci pertahanan gelar.
Dampak Jangka Panjang: Dari Xabi Alonso hingga Dominasi Eropa
Rombakan ini bagian visi besar Perez, mungkin libatkan Xabi Alonso sebagai pelatih masa depan—eks gelandang Real Madrid ini bangun skuad muda di Bayer Leverkusen dengan fokus pertahanan solid. Alonso, yang kontrak habis 2026, incar posisi Ancelotti jika pensiun, dan rombakan ini jadi fondasi: bek baru seperti Upamecano bisa adaptasi taktiknya yang pressing tinggi. Dampaknya luas—lini belakang kuat bantu Vinicius Jr dan Rodriro leluasa serang, tingkatkan rasio gol kebobolan jadi 2:1.
Secara finansial, Perez pintar: jual Rudiger ke klub Saudi untung €20 juta, plus promosi Joan Martinez, bek muda 17 tahun dari akademi Castilla, sebagai pengganti murah ala Sergio Ramos dulu. Tantangan? Kompetisi dari Manchester City untuk Saliba, plus adaptasi bek asing ke Bernabeu yang panas. Tapi sejarah Perez tunjukkan sukses: rombakan 2022 bawa Courtois dan Militao jadi pilar. Di Eropa, lini belakang baru ini bisa cegah kekalahan memalukan seperti lawan Leipzig musim lalu. Penggemar Los Blancos, yang rata-rata isi 80.000 kursi, pasti antusias—rombakan ini janjikan era baru dominasi.
Kesimpulan
Rencana Real Madrid rombak lini belakang 2026 jadi langkah tegas Perez atasi kelemahan musim ini, dengan keluar Rudiger dan Nacho diganti Upamecano, Guehi, serta Saliba. Ini bukan reaksi panik; ia strategi jangka panjang bangun rotasi kuat, libatkan Alonso potensial, dan pastikan Los Blancos tetap raja Eropa. Dengan anggaran €180 juta dan talenta seperti Huijsen, pertahanan bisa kembali jadi benteng tak tergoyahkan. Musim 2025-2026 baru setengah jalan, tapi rombakan ini beri harapan: dari peringkat tiga jadi juara lagi. Bernabeu siap sambut era baru—bek tangguh yang bikin rival gemetar.